Umat Kristen di Kazakhstan adalah segelintir minoritas di Asia Tengah yang kini menghadapi diskriminasi akibat kepercayaan mereka. Beberapa tuduhan dan peristiwa sering dijadikan alasan untuk menindas mereka atas nama hukum negara. Hingga saat ini belum ada perhatian khusus dari pemerintah setempat untuk melindungi mereka.
Dirilis BosNewsLife, aparat keamanan setempat menggerebek sebuah gereja bernama Astana's Grace Church karena seorang ibu yang juga anggota gereja setempat mengklaim bahwa gereja tersebut membahayakan kesehatan anaknya. Aparat menyita barang-barang berharga, komputer dan buku-buku agama yang diklaim mereka berisi ajaran ekstrim.
Aparat juga meminta gereja menyerahkan sampel darah dari jemaat untuk mengidentifikasi apakah gereja menggunakan semacam zat halusinogen yang dicurigai terdapat dalam komuni. Beberapa tuduhan dan alasan yang mengada-ada ini juga dialami oleh New Life Church di Kota Uralsk.
Aparat kemanan sendiri telah membantah bahwa penggerebekan ini adalah bentuk ancaman dan diskriminasi. “"Kami tidak mengancam siapapun, kita hanya melakukan penelitian," ungkap investigator Vyacheslav Glazkov.
Umat Kristen setempat percaya bahwa semua kejadian itu adalah sebuah langkah sistematis yang digunakan pemerintah untuk mencegah gereja-gereja mendapatkan perizinan ulang yang didaftarakan kepada negara. Hingga saat ini belum ada respon dari pemerintah setempat terhadap diskriminasi sistemik ini.
Baca Juga Artikel lain: